Cara sukses di usia muda tanpa modal – Memangnya jihad di jalan Allah itu hanya yang terbunuh (dalam perang) saja? Siapa yang bekerja untuk menghidupi orang tuanya, maka dia di jalan Allah, siapa yang berkerja menghidupi keluarganya maka dia di jalan Allah, tapi siapa yang bekerja untuk bermewah-mewahan (memperbanyak harta) maka dia di jalan thaghut.” (HR Thabrani)
Sahabat, mengapa harus minder jika kita banyak menghabiskan waktu untuk mencari nafkah? Selama dalam koridor pekerjaan halal dan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga, sungguh hal ini bisa termasuk jihad di jalan Allah.

Sayangnya, banyak yang salah paham mengenai hal ini, bekerja keras dianggap sebagai bentuk cinta dunia. Tentu saja hal ini bisa dibenarkan jika hasil jerih payah pekerjaan kita hanya habis untuk berfoya-foya dan bermaksiat pada Allah.
Akan tetapi jika kita menggunakan hasil kerja untuk memberi makan anak-istri, orangtua, karib kerabat, serta menjadikan keluarga kita terjauh dari sifat meminta-minta dan mengemis pada orang lain, sungguh bekerja merupakan hal yang mulia.
Ketika bekerja, tentu saja kita mendayagunakan segala keterampilan yang dimiliki untuk memberi manfaat, minimal bermanfaat untuk perusahaan. Namun jangan berhenti sampai di sana, bekerjalah dengan kontribusi terbaik, bekerja sepenuh hati bukan sekedar sepenuh gaji, karena sesungguhnya Allah menyukai hambaNya yang profesional dan bekerja keras dengan keterampilan yang dimiliki tersebut:
“Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla.” (HR. Ahmad)
maka dari itu kita harus rubah pola pikir dalam bekerja setiap hari. berikut ini merupakan tips sukses dalam bekerja setiap hari :
1. Izinkan dirimu untuk gagal

Kegagalan memang menyakitkan tetapi sebenarnya adalah jalan menuju kesuksesan.
Chanie Wilschanski, seorang pelatih kepemimpinan untuk anak usia dini, berkata, memaksa diri untuk keluar dari zona nyaman akan membantu kita mengembangkan keterampilan baru dan mendorong kita untuk mengambil lebih banyak risiko. “Kamu perlahan mulai merasa lebih nyaman dengan proses ‘gagal maju’ ini. Kamu mungkin tidak akan menang tetapi Kamu masih terus melangkah maju,” ucapnya. Berjanjilah pada diri sendiri sekali dalam seminggu, Kamu akan mencoba sesuatu yang baru, sehingga Kamu tidak takut akan kegagalan. Misalnya, cobalah kesampingkan sifat introvertmu dan bergabunglah dengan rekan kerja lainnya untuk makan siang. Yah, Kamu bisa melakukannya setidaknya sekali saja dalam seminggu. Kamu juga bisa mencoba bertanya pada atasan tentang tugas tertentu yang bisa kamu kerjakan. “Jika usahamu tidak berhasil, coba pandang ini sebagai jalan terbukanya kesempatan kedua bukan sebuah kegagalan,” kata Wilschanski. Begitu Kamu menerima bahwa hasilnya mungkin tidak seperti yang Kamu harapkan, Kamu akan memiliki kebebasan untuk mencoba hal-hal baru. Bahkan mulai berkembang di area yang dulu merupakan kelemahan dalam dirimu.
2. Mintalah bantuan rekan kerja sebelum atasan

Ketika Kamu menemukan tugas yang sangat berat, mungkin Kamu akan langsung berpikir untuk langsung meminta bantuan atasan. Namun, sebaiknya Kamu meminta ide dari rekan kerja terlebih dahulu sebelum meminta saran dari atasanmu. Setelah itu, baru Kamu ajukan ide tersebut pada atasanmu. Cara ini akan membuatmu mengenali kekuatan rekan kerjamu dan menambah kekompakan dalam tim. Ini juga akan menambah nilaimu di mata atasan. “Saat ada promosi, Kamu berada di ‘radar’ bosmu sebagai seseorang yang pekerja keras dan pekerja hebat,” kata Wilschanski.
3. Ramah terhadap rekan kerja

Rekan kerja bukanlah pesaing tetapi mereka adalah timmu. Bekerja dengan tim mendorong orang lain untuk melangkah maju sebaik mungkin, membawa ide yang lebih baik dan hari kerja yang lebih menyenangkan. “Ini memberi bos banyak kegembiraan. Perusahaan merasa berbeda saat pekerjanya saling bersahabat,” ucap Wilschanski. Sebagai permulaan, menurut Wilschanski, sebisa mungkin Kamu harus menjaga perkataan yang tak sopan. Lalu, Kamu bisa mencoba mengajak rekan kerjamu untuk makan siang bersama atau menawarkan bantuan saat ada rekan kerja yang kesusahan.
4. Jangan takut terlihat lemah

“Alasan orang takut meminta pertolongan adalah mereka takut terlihat tidak kompeten,” kata Wilschanski. Jika Kamu terjebak dalam kesulitan, meminta bantuan bisa menjadi satu-satunya cara untuk melangkah maju. Untuk mendapatkan dorongan tanpa merasa lemah, coba hampiri rekan kerja atau atasanmu dengan sejumlah solusi dan bukan hanya memberikan pertanyaan. “Lakukan semua pekerjaan yang Kamu bisa sebelum meminta pertolongan dan siapkan beberapa gagasan untuk menunjukan pemikiran kreatifmu,” kata Wilschanski.
5. Memberi ide saat rapat Jika

Kamu seorang introvert, Kamu mungkin benci untuk menyatakan pendapat saat rapat. Gugup saat berbicara di depan banyak orang itu wajar. Tapi, jangan sampai rasa gugup itu menghalangi semua ide brilian dalam kepalamu. “Orang paling pendiam biasanya memiliki gagasan paling cemerlang,” ucap Wilschanski. Nah, agar mempermudah dirimu saat mengajukan pendapat, Wilschanski menyarankan agar Kamu meminta bantuan temanmu untuk membuat sesi atau menyediakan waktu agar kamu bisa mengungkapkan ide-idemu. Misalnya, jika Kamu sedang dalam rapat untuk mendiskusikan sebuah proyek yang sangat Kamu minati, mintalah rekan kerja tersebut untuk mengatakan bahwa Kamu memiliki ide cemerlang di hadapan semua peserta rapat. Berikan dirimu kesempatan untuk menyiapkan semua hal yang membuatmu terlihat kuat di hadapan banyak orang.
6. Pelajari Bagaimana Rekan Kerjamu Ingin Dihargai

Menunjukkan apresiasi membuat semangat dalam tim semakin meningkat dan mendorong mereka untuk terus bekerja dengan lebih baik. Mengatakan ‘terima kasih’ adalah sebuah permulaan, namun mengetahui bagaimana setiap orang suka ‘diakui’ dapat membuatmu menonjol di mata mereka. “Beberapa orang menyukai ketika setiap orang bertepuk tangan untuk mereka dalam sebuah pertemuan, sementara yang lain lebih suka mendengar pujian yang diucapkan secara pribadi,” kata Wilschanski. Lalu, jika rekan kerjamu suka diberi pujian secara pribadi, Kamu bisa mencoba memberikannya kejutan kecil seperti memberinya kue sebagai apresiasi atas prestasi yang diraihnya.
7. Jangan Takut Untuk Sedikit Membual

Jika Kamu telah bekerja keras untuk berubah menjadi lebih baik, Kamu pasti merasa frustasi saat usahamu ini tidak diakui oleh atasanmu. “Hanya karena manajermu belum memberi selamat kepadamu karena proyek yang Kamu kerjakan telah selesai lebih awal, atau karena melakukan pekerjaan ekstra tidak berarti dia tidak memperhatikannya,” kata Wilschanski. Demi memastikan kerja kerasmu tidak luput dari perhatian, coba tunjukan hal tersebut dengan cara yang sopan. Buatlah kerja kerasmu terlihat dengan mengatakan, proyek yang Kamu kerjakan benar-benar sulit. Lalu, sebutkan betapa bangganya dirimu terhadap apa yang telah Kamu lakukan untuk menyelesaikan proyek tersebut. “Kamu harus membalikan situasi untuk meraih keunggulan dan tunjukkan pada bos-mu apa yang sudah kamu lakukan,” kata Wilschanski. Atasanmu akan senang dengan kerja kerasmu, dan kemungkinan akan berterima kasih atas usaha ekstra tersebut.
8. Sering melakukan “brainstorming”
Jika Kamu seorang atasan dan ada seorang karyawan yang datang menghampirimu untuk meminta pertolongan, mintalah dia melakukan brainstorming sebelum Kamu mendiskusikan solusinya. Tanyakan kepada karyawan tersebut apakah dia punya ide. Jika jawabannya tidak, mintalah orang tersebut untuk memikirkannya dan tinggalkanlah ruanganmu dengan alasan Kamu akan membuat secangkir kopi. “Meninggalkan ruangan memungkinkan karyawan untuk berpikir karena kehadiran bos bisa sangat menakutkan,” kata Wilchanski. Menurut Wilchanski, meminta karyawan untuk ‘melenturkan’ otak mereka akan membuat seluruh tim lebih pintar dan lebih kreatif. Mintalah mereka mencoba teknik brainstorming untuk mengundang ide baru.
9. Yakinkan dirimu

Mulailah untuk lebih memantapkan hati sebelum memutuskan pilihanmu. Apabila masih setengah hati saat mulai membangun usaha, Anda akan lebih mudah dijatuhkan oleh keadaan. Alih-alih sukses, usaha yang Anda bangun justru berhenti di tengah jalan.
10. Persiapkan model bisnis yang akan dijalankan

Jika hati sudah mantap, cobalah untuk mulai memikirkan model bisnis apa yang akan Anda jalankan nanti. Anda bisa mulai mencari tahu informasi tren bisnis yang sedang berkembang.
11. Berpikir “Out of The Box”

Tidak ada pebisnis yang sukses tanpa berpikir kreatif. Bisnis transportasi online misalnya, ia melihat peluang bagaimana bisnis ini nantinya menjadi solusi masyarakat urban. Nah, jadi biasakan untuk mengasah kemampuan berpikir menjadi lebih kreatif ya.
12. Siapkan “Visi dan Misi” yang jelas

Hal terpenting saat akan memulai usaha adalah membuat rencana bisnis yang memiliki fleksibilitas dan inovasi bisnis di dalamnya, jangan lupa sertakan “Visi dan Misi” yang jelas usaha yang tengah Anda rintis.
13. Organisir diri

Mulailah dengan membiasakan diri lebih terorganisir. Hal ini sangat penting sebagai modal diri dalam mengatur usaha Anda. Sederhananya, jika Anda tak bisa mengorganisir diri, bagaimana Anda akan mengorganisir semua elemen bisnis Anda?
14. Rajin membuat catatan

Catat semua hal penting yang Anda dapat. Mulai dari nasihat orang lain, hingga tantangan-tantangan yang Anda hadapi saat mengelola usaha Anda. Dengan harapan, bila waktunya tiba, Anda tak hanya mewariskan sebuah perusahaan melainkan juga pengalaman Anda.
15. Fokus pada satu bisnis dulu

Jangan terburu-buru menggandakan keuntungan dengan memulai bisnis ke dua. Pastikan bisnis yang Anda kelola saat ini sudah benar-benar stabil, baik dari segi modal, SDM, maupun kebutuhan-kebutuhan lainnya.
16. Siap menghadapi kemungkinan terburuk

Nyali memang diperlukan untuk benar-benar terun menjadi pebisnis. Namun, itu saja tidak cukup, analisa dan siapkan diri Anda pada kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi.
17. Terbuka terhadap setiap evaluasi

Salah satu rahasia kesuksesan adalah “proses belajar”. Jadilah orang yang selalu terbuka terhadap kritik dan nasihat dari orang lain. Cobalah untuk melakukan evaluasi terhadap kekurangan diri pada saat berbisnis.
16. Terus belajar dan jangan cepat puas

Setiap perjalanan bisnis pasti ada “naik dan turun”. Saat bisnis yang Anda kelola sedang di atas angin, jangan cepat puas. Gunakan momentum ini untuk semakin mengakselerasi bisnis. Begitupun pada saat bisnis Anda sedang lesu, jangan lantas putus asa. Buka hati dan jangan malu untuk bertanya kepada pengusaha senior.
17. Jalankan bisnis yang Anda sukai

Menjalani sesuatu sesuai dengan passion akan membuat sesorang lebih rileks, bahkan saat sedang diterjang situasi sulit sekalipun. Hal ini juga berlaku di dalam dunia bisnis. Dengan begitu, Anda dijamin tak akan kesulitan dalam mempertahankan komitmen.
18. Jalankan bisnis yang Anda kuasai

Bicara bisnis tentu bicara keuntungan. Ada kalanya hal yang Anda sukai kurang menguntungkan, baiknya Anda kesampingkan dulu hal yang Anda sukai dan fokus kepada yang Anda kuasai. Pahami potensi Anda, lalu terapkan ke dalam fokus bisnis Anda.
19. Siapkan modal usaha

Sekarang kita bahas faktor eksternal dalam memulai usaha. Pertama-tama soal modal. Pastikan apakah modal dalam bisnis Anda berasal dari dana pribadi atau dari hasil patungan. Bila dari hasil patungan, pastikan semuanya diatur secara jelas, hitam di atas putih. Agar nantinya tak ada yang merasa dirugikan saat bagi hasil.
20. Lihat peluang bisnis

Sedikit bocoran, sejak beberapa tahun terakhir ini, Pemerintah Indonesia sedang menaruh perhatian besar di sektor perdagangan digital. Nah hal ini adalah contoh peluang bisnis yang dapat Anda manfaatkan. Anda bisa mulai berdagang secara online, atau bahkan mendirikan perusahaan startup berbasis digital.
21. Tentukan target pasar

Seorang calon pengusaha yang sukses haruslah pandai menganalisa target pasar. Meski ia memiliki produk dengan kualitas terbaik, namun, jika ia tidak memiliki pasar yang tepat, maka penjualan produk yang dilakukan akan mengalami kesulitan.
22. Persiapkan operasional

Pastikan semua kebutuhan bisnis Anda dapat dipenuhi oleh alat atau mesin penunjang operasional. Anda bisa mempersiapkannya dengan cara membeli atau menyewa. Tergantung dangan besarnya modal yang sudah ada.
23. Pilih SDM yang tepat
Sumber daya manusia adalah salah faktor krusial apakah bisnis Anda dapat bertahan atau tidak. Sebab tak mungkin Anda mengelola semuanya sendirian. Pastikan SDM yang Anda pekerjakan mendatangkan manfaat alih-alih mudarat.
24. Pahami kompetisi

Dunia bisnis adalah dunia yang sarat akan kompetisi. Untuk memenangkan persaingan, cara terbaik adalah mempelajari dan belajar dari pesaing Anda. Jangan malu mengakui keunggulan pesaing Anda, tetapi juga jangan mau kalah. Belajarlah dari keunggulan pesaing Anda, sikapi dengan positif dan cari cara bagaimana Anda bisa menjadi lebih unggul.
25. Mental baja

Satu kali pasti bisnis Anda akan mengalami penurunan, bahkan tidak jarang yang mengalami kebangkrutan. Jika dihadapkan pada kondisi ini, jangan memutuskan untuk berhenti. Sebab apa yang sudah dimulai sayang jika tak diselesaikan. Semua yang Anda butuhkan sudah ada di genggaman, pengalaman. Jadikan pengalaman sebagai modal berharga agar nantinya sukses bisa Anda raih.
26. Action

Hal terpenting dari membangun bisnis adalah “memulai”. Memang tidak gampang, tapi langkah pertama sangat diperlukan. Sukses bukan jatuh dari langit, ia tidak datang sendiri. Sukses didapat lewat perjalanan dan usaha tak kenal lelah. Jadi mulai pijakkan langkah pertama Anda menuju kesuksesan.